Jurnal Refleksi – Modul 3.2

Sebagai seorang guru di SMK Negeri 3 Banjarmasin, saya melihat dan mengamati kepala sekolah yaitu Bapak H. Mohamad Ali Muksin, S.Pd., MM mungkin sering dihadapkan pada tugas kompleks dalam mengelola sumber daya sekolah. Selama beberapa bulan terakhir, saya telah menerapkan metode 4F (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan) untuk membantu saya dalam meneliti untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul dalam pengelolaan sumber daya. Dalam jurnal refleksi ini, saya akan merenungkan pemikiran saya menggunakan metode 4F dalam konteks pengelolaan sumber daya di sekolah.

Peristiwa: Salah satu peristiwa penting yang saya pahami yaitu ketika pimpinan  alami adalah saat harus mengalokasikan anggaran sekolah untuk berbagai program dan keperluan. Hal ini melibatkan pengambilan keputusan yang sulit, seperti memprioritaskan dana untuk pengembangan kurikulum, perbaikan fasilitas, dan pengembangaan sekolah tentu saja tidak ketinggalan untuk keperluan siswa sendiri. Mengidentifikasi peristiwa ini adalah langkah awal dalam proses pengelolaan sumber daya.

Perasaan: Saat menghadapi peristiwa tersebut, saya merasa, mungkin pimpinan ada tertekan dan bertanggung jawab terhadap hasil keputusan yang akan dibuat oleh beliau sendiri. Beliau merasa perlu untuk memenuhi harapan berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan pihak berkepentingan lainnya. Mengakui perasaan ini adalah langkah penting dalam memahami pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan.

Pembelajaran: Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa ketika pemimpin melakukan pengelolaan sumber daya memerlukan keterampilan analitis yang kuat, pemahaman yang mendalam tentang prioritas sekolah, dan kemampuan untuk mengatasi tekanan. Saya juga belajar bahwa penting untuk melibatkan tim pengembang sekolah dan pihak berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan berbagai perspektif yang berharga.

Penerapan: Setelah merenungkan peristiwa, perasaan, dan pembelajaran, saya menerapkan hasil-hasil ini dalam pengelolaan sumber daya lebih baik di sekolah. Saya mulai belajar mengembangkan proses pengambilan keputusan yang lebih terstruktur dan transparan, melibatkan tim pengembang sekolah dalam perencanaan anggaran, dan memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada prioritas sekolah dan nilai-nilai kami.

Dengan menggunakan metode 4F telah membantu saya dalam menjadi calon pemimpin yang lebih efektif dalam pengelolaan sumber daya di sekolah. Ini membantu saya untuk lebih mendalam dalam menganalisis peristiwa, memahami perasaan yang terlibat, belajar dari pengalaman, dan menerapkannya dalam praktek. Selain itu, metode ini juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan tim pengembang sekolah dan pihak berkepentingan lainnya.