Jurnal Refleksi – Modul 1.3

Visi “Membentuk Generasi Unggul Berdasarkan Nilai, Filosofi, dan Harapan SMK”

Pendahuluan:

Visi “Membentuk Generasi Unggul Berdasarkan Nilai, Filosofi, dan Harapan SMK” menarik perhatian karena menggambarkan aspirasi yang kuat dalam dunia pendidikan. SMK memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa untuk terjun ke dunia kerja. Namun, pemahaman nilai, filosofi, dan harapan juga merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan. Melalui jurnal ini, saya berharap dapat merenungkan dan menyelidiki lebih lanjut tentang implementasi visi tersebut.

Facts (Peristiwa):

Pada hari Rabu 7 Juni 2023 saya mengajar di kelas 10 B TJKT, yang saya ajar yaitu mata pelajaran dasar kejuruan.  Saya mulai mengajar kelas ini sekitar 3 bulan yang lalu di mana saya masih belum mengetahui karakter kelas ini. Setelah saya rasakan tiga minggu mengikuti program guru penggerak yang mana saya mengerjakan tugas tentang visi guru penggerak di sini saya mengetahui karakter kelas yang saya ajar yaitu tidak fokus, sering ribut, main game  dan sering mengantuk.

Feelings (Perasaan):

Perasaan saya melihat kelas seperti itu sangatlah sedih gimana siswa yang harusnya belajar ke sekolah tidak seperti seharusnya yaitu bersemangat ingin belajar fokus. namun dengan adanya itu saya tertantang untuk mencoba merubah karakter kelas itu.

Findings (Temuan):

Dari visi guru penggerak yang saya buat yaitu, Membentuk Generasi Unggul Berdasarkan Nilai, Filosofi, dan Harapan SMK, siswa seharusnya mempunyai niat untuk sekolah dan belajar, di mana hasil sekolah dan belajar mereka itu akan terasa ketika mereka sudah lulus di SMK. ilmunya bisa diterapkan untuk bekerja atau pun untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.  Dari yang saya temukan setelah beberapa bulan mengajar ternyata Mereka menginginkan suatu hal yang berbeda yaitu mereka ingin diperhatikan, ingin diajak untuk berbicara seperti halnya teman sebaya, saling menghargai, ingin didengarkan apa yang mereka inginkan.

Future (Masa Depan):

Saya berencana mengikuti pola mereka yang mana mereka tadinya tidak fokus, sering ribut, main game  dan sering mengantuk. Sekarang saya buat komitmen atau janji sebelum belajar misalnya silakan makan dulu bagi yang belum makan, silakan gunakan handphone apabila ingin main game atau menghubungi seseorang setelah hak-hak mereka terpenuhi, saya ingin mereka juga memenuhi janjinya kepada saya seperti tidak menggunakan handphone saat saya mengajar tidak ribut atau main game, dan juga apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan angkat tangan dan tanyakan meskipun dengan bahasa daerah, saya pun akan menjawab apa yang mereka tanyakan jika memang itu berhubungan dengan pelajaran bahkan itu mungkin ada yang di luar dari pelajaran.

Kesimpulan:

Kesimpulannya adalah siswa generasi Z sekarang ini mereka itu ingin mengeluarkan ekspresi mereka dengan cara mereka, hanya saja cara mereka kadang tidak sesuai dengan norma atau bersikap seperti bukan pelajar. Jadi, tugas saya sebagai guru penggerak mengizinkan mereka mengekspresikan pemikiran mereka namun tetap kita awasi, kita tuntun, dan tetap kita bimbing agar agama, pendidikan dan pembelajaran, ekspresi dan norma-norma itu tetap terjaga sebagai seorang terpelajar.